Jasa Layout

PRINSIP-PRINSIP, STRATEGI, DAN PROSEDUR EVALUASI PEMBELAJARAN



PRINSIP, STRATEGI, DAN PROSEDUR EVALUASI PEMBELAJARAN

1. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip yang jelas sebagai landasan pijak. Prinsip dalam hal ini berarti rambu-rambu atau pedoman yang seharusnya dipegangi oleh guru sebagai evaluator dalam melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: prinsip umum dan prinsip khusus.


1. Prinsip-prinsip umum evaluasi
Untuk memperoleh hasil evavluasi yang lebih baik, mak kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut (Depdiknas 2002):
a)      Valid
Evaluasi pembelajaran harus dapat memberikan informasi yang akurat (tepat) tentang proses dan hasil belajar peserta didik. Tepat tidaknya hasil evaluasi ini antara lain dipengaruhi oleh penggunaan teknik dan instrument evaluasi. Maka seorang evaluator perlu memperhatikan teknik dan instrument yang akan digunakan agar sesuai dengan kemampuan atau jenis hasil belajar yang akan dievaluasi. Misalnya, jika yang akan diukur adalah hasil belajar kognitif, maka teknik dan instrument yang digunakan yang betul-betul cocok untuk mengukur hasil belajar kognitif tersebut, bukan yang sebenarnya cocok untuk mengukur hasil belajar psikomotor atau afektif.

b)      Mendidik
Evaluasi pembelajaran harus memberi sumbangan positif terhadap pencapaian belajar peserta didik. Hasil evaluasi bagi peserta didik yang sudah berhasil lulus hendaknya dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan, sedangkan bagi yang kurang berhasil dapat dijadikan sebagai pemicu semangat belajar.

c)      Berorientasi pada kompetensi
Evaluasi pembelajaran harus mengacu kepada rumusan kompetensi-kompetensi yang telah dirumuskan di dalam kurikulum dan diarahkan untuk menilai pencapaian kompetensi tersebut.

d)     Adil dan objjektif
Evaluasi pembelajaraan harus adil terhadap semua [peserta didik dan tidak membedakan latar belakang peserta didik yang tidak berkaitan dengan pencapaian hasil belajar. Objektivitas penilaian tergantung dan dipengaruhi oleh factor-faktor pelaksana, criteria untuk scoring dan pembuatan keputusan pencapaian hasil belajar.

e)      Terbuka
Criteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

f)       Berkesinambungan
Evaluasi pembelajaran dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar peserta didik sebagai hasil kegiatan belajarnya.

g)      Menyeluruh
Evaluasi terhadap proses dan hasil belajar peserta didik harus dilaksanakan secara menyeluruh,  utuh, dan tuntas yang mencakup seluruh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan menggunakan teknik dan prosedur yang komprehensif dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik.

h)      Bermakna
Evaluasi pembelajaran hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna, dan bisa ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

a.      Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena pelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu. Oleh sebab itu, evaluasi pun harus dilakukan seecara kontinu. Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus senantiasi dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu sebelumnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.

b.      Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu obyek, guru harius mengambil semua obyek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya: jika obyek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik menyangkut kognitif, afektif maupun psikomotor. Begitu juga dengan obyek-obyek evaluasi yang lain.

c.       Adil dan Objektif
Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Kata “adil” dan “objektif” memang mudah diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Meskipun demikian, kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta didik harus diberlakukan sampa tanpa “pandang bulu”. Guru juga hendaknya bertindak secara obyetif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like and dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat negative harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.

d.      Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesame guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta dikdik itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar seua pihak merassa puas dengan hasil evaluassi, dan pihak-pihak tersbutt merasa dihargai.

e.       Praktis
Praktis mengandung arti mudah digunakan, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu, harus diperhatikan bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.

2. Prinsip-prinsip khusus evaluasi pembelajaran (Depdiknas 2002)

a)      Evaluasi proses dan hasil belajar harus memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi peserta didik untuk menunjukkan apa yang mereka ketahui dan pahami, serta mendemonstrasikan kemampuannya. Prinsip khusus ini berimplementasi sebagai berikut:
v  Pelaksanaan evaluasi hendaknya dalam suasana yang bersahabat dan tidak mengancam;
v  Semua peserta didik mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama;
v  Peserta didik memahami secara jelas apa yang dimaksud dalam evaluasi dan criteria untuk membuat keputusan atas hasil evaluasi hendaknya disepakati dengan peserta didik dan orang tua atau wali.
b)      Setiap guru harus mampu melaksanakan prosedur evaluasi dan pencatatan secara tepat. Implikasi dari proses ini adalah:
*      Prosedur evaluasi harus dapat diterima oleh guru dan dipahami secara jelas.
*      Prosedur evaluasi dan catatan harian hasil belajar peserta didik hendaknya mudah dilaksanakan sebagai bagian dari KBM, dan tidak harus mengambil waktu yang berlebihan.
*      Catatan harus mudah dibuat, jelas, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk perencanaan pembelajaran.
*      Informasi yang diperoleh untuk menilai semua pencapaian belajar peserta didik dengan berbagai cara harus digunakan sebagaimana mestinya.
*      Evaluasi pencapaian belajar peserta didik yang bersifat positip untuk pencapaian belajar selanjutnya perlu direncanakan oleh guru dan peserta didik.
*      Klasifikasi dan kesulitan belajar harus ditentukan sehingga peserta didik mendapat bimbingan dan bantuan belajar yang sewajarnya.
*      Hasil evaluasi hendaknya menunjukkan kemajuan dan keberlanjutan pencapaian belajar peserta didik.
*      Evaluasi semua aspek yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya efektivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dan kurikulum perlu dilaksanakan.
*      Peningkatan keahlian guru sebagai konsekuensi dari diskusi pengalaman dan membandingkan metode dan hasil evaluasi perlu dipertimbangkan.
*      Pelaporan penampilan peserta didik kepada orang tua/wali, dan atasan (kepala sekolah atau pejabat di atasnya) harus dilakssanakan.

Selain itu, dalam konteks penilaian hasil belajar, Depdiknas (2003) mengemukakan prinsip-prinsip umum penilaian adalah megukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi serta tujuan pembelajaran; mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahan-bahan yang tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrument penilaian yang paling sesuai untuik mengukur hasil belajar yang diingginkan, direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus; dibuat dengan relibilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati; dan dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.
Di samping itu, guru harus memperhatikan pula hal-hal teknis, antara lain:
1)      Penilaian hendaknya dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dinilai, materi yang akan dinilai, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian.
2)      Penilaian harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran.
3)      Untuk memperoleh hasil yang obyektif, penilaian harus menggunakan berbagai alat (instrument), baik yang berbentuk tes maupun yang berbentuk non tes.
4)      Pemilihan alat penilaian harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan.
5)      Alat penilaian harus mendorong kemampuan penalaran dan kreativitas peserta didik, seperti: tes tertulis, esai, tes kinerja, hasil karya peserta didik, proyek, dan portofolio.
6)      Objek penilaian harus mencakup aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai.
7)      Penilaian harus mengacu kepada prinsip diferensiasi, yaitu memberikan peluang kepada peserta didik untuk menunjukkan apa yang diketahui, apa yang dipahami, dan apa yang dapat dilakukan.
8)      Penilaian tidak bersikap diskriminatif. Artinya, guru harus berlaku adil dan bersikap jujur kepada semua peserta didik, serta bertanggung jawab kepada semua pihak.
9)      Penilaian harus diikuti dengan tindak lanjut (follow-up).
10)  Penilaian harus berorientasi pada kecakapan hidup dan bersikap mendidik.

2. STRATEGI EVALUASI

            Dalam evaluasi pembelajaran kiita mengenal strategi pembelajaran yang terdiri dari pendekatan, metode dan teknik.
a). pendekatan adalah sudut pandang sesorang dalam mempelajari sesuatu. Dengan demikian, pendekatan evaluasi merupakan sudut pandang seseorang dalam menelaah atau mempelajari evaluasi. Dilihar dari komponen pembelajaran pendekatan evaluasi dapat dibagi menjadi dua yaitu ; pendekatan tradisional dan pendekatan system.
1.      Pendekatan Tradisional.
Pendekatan ini berorientasi pada aspek intelektual sedangkan aspek keterampilan dan pengembangan sikap kurang mendapat perhatian yang serius. Dalam pendekatan tradisional tidak sedikit guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan system evaluasi disekolah karena bertentangan dengan tradisi yang selama ini sudah berkembang. Misalnya ada tradisi bahwa target kuantitas kelulusan setiap sekolah harus 90%.
 Seharusnya, kebijakan evaluasi lebih menekankan pada target kualitas yaitu kepentingan dan kebermaknaan pendidikan bagi anak.
2.      Pendekatan system
Pendekatan ini harus mempertimbangkan komponene-komponen yang menjadi landasan dalam evaluasi pembelajaran secara sistematis.

b). metode
1)      Menskor berarti memberikan hasil evaluasi
2)      Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu.
3)      Mengkonfersikan skor standar dalam nilai, bisa berupa huruf ataupun angka.
4)      Melakukan analisis soal, mengetahuai derajat refaliditas dan reliabilitas soal tingkat kesukaran dan daya pembeda.
c). teknik
a). test; kemampuan berfikir yang dituntut dalam mengerjakan test harus mencakup tingkat brpikir dari yang rendah sampai yang tingkat tinggi sesuai
dengan tingkat pendidikannya.
b). non test; teknik evaluasi untuk menilai ranah afektif (dapat diukur dari s3egi minat atau sikap terhadap peserta didik)

3.      PROSEDUR EVALUASI

Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Dalam berbagai leteratur evaluasi banyak dijumpai prosedur evaluasi sesuai dengan pandangannya masing-masing. Namun, sekalipun ada perbedaan langkah, bukanlah sesuatu yang prinsip karena prosedur intinya hampir sama. Kelompak mencoba memaparkan prosedur evaluasi pembelajaran antara lain:
1.      Perencanaan evaluasi
Perencanaan kegiatan evaluasi pembelajaraan merupakan langkah awal dalam melakukan suatu kegiatan evaluasi hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh lebih maksimal. Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi banyak dipengaruhi oleh seberapa baik perencanaan yang dilakukan terutama dalam kaitan dengan  penyiapan instrument evaluasi
2.      Pelaksanaan Evaluasi
3.      Monitoring Pelaksanaan evaluasi
4.      Pengumpulan Data
5.      Pelaporan Hasil evaluasi
6.      Penggunaan Hasil Evaluasi




1 comment:

  1. iya, sama-sama semoga makalah evaluasi pembelajaran ini dapat membantu.

    ReplyDelete

Untuk pemesanan desain dan layout bisa kontak kami langsung,

wa : +62 857-9949-4794
email: vaniojankjank@gmail.com
line: sf.studio