Mungkin saat ini Anda merasa sedih karena
situasi yang menyulitkan hidup anda atau Anda pernah mengalami kondisi yang
menyedihkan dan berpikir Anda adalah orang yang paling tidak beruntung diantara
lainnya.(itu manusiawi, saya pernah mengalaminya). Anda mulai memperhatikan
orang lain dan berkata dalam hati,
·
seandainya
saya menjadi dirinya,
·
seandainya saya lahir dikeluarga yang
kaya-raya,
·
seandainya
saya memiliki istri secantik istrinya,
·
seandainya
saya memiliki badan sekurus dia,
·
seandainya
saya setingi dia
·
seandainya
bla bla bla....
·
dan
selanjutnya anda akan mencari seutas tambang, (sedikit berlebihan)
Dalam kondisi tersebut secara tidak
sadar anda menolak keberadaan diri anda sendiri, apakah itu merupakan pemikiran
yang positif dan menguntungkan. Ya bisa jadi itu menguntungkan diri anda dalam
beberapa menit, namun menit-menit selanjutnya anda akan merasa diri anda adalah
orang yang paling sial dan menyedihkan. Anda akan menangis dan menyendiri.
dalam artikel ini saya ingin mengutarakan mengenai
filosofi dan tradisi jawa yang selalu menerima keadaan walau itu sangat buruk
dalam perjalanan hidupnya. Entah sejak kapan orang jawa menyadari dan
mengajarkannya secara turun-temurun pada anak-anaknya. Filosofi yang saya
maksudkan adalah menerima dan menghibur diri dengan cara bersukur dengan apa
yang dimiliki. Saya berikan contoh dari pengalaman di sekitar saya;
·
pada waktu
gempa bantul yang terjadi beberapa tahun silam, banyak masyarakat bantul yang
kehilangan rumah dan keluarganya, kesedihan melanda mereka karena kehilangan
saudara dan hartanya. Namum ada beberapa orang yang merasa
bersukur walau rumah dan semua hartanya habis tertimpa reruntuhan bangunan,
mereka bersukur karena dirinya selamat dan dapat meneruskan hidup.
·
Peristiwa kedua
pada saat kecelakaan lalu lintas seseorang yang diamputasi lengan kirinya tetap
saja mengatakan “untung hanya tangan kiri saya”, mereka tetap merasa
beruntung walau sebenarnya itu memang menyulitkan dirinya. Walau terdengar naif
cara ini ampuh untuk menghibur diri mereka sendiri.
Melalui beberapa dua (2) contoh
tersebut orang jawa belajar menerima pada apa yang dimiliki, dalam segi psikis
dan emosi merupakan cara yang ampuh untuk memberikan kekuatan pada psikis
seseorang.
Penyakit mental lebih sulit
disembuhkan dari pada penyakit flu dan penyakit-penyakit yang dialami organ
tubuh yang dapat disembuhkan dengan obat. Sedang penyakit mental diderita oleh
pemikiran seseorang, dan akan sembuh dengan usahanya sendiri dan sekian persen
kecil dari lingkungan, orang lain, psikiater, dan keluarga.
Bahkan ada yang ada pemikiran bahwa
penyakit flu dan demam hadir karena mental dan psikis yang lemah, dapat kita
lihat dari seorang anak yang mengalami sakit di setiap masa menjelang ujian
sekolah. Hal tersebut membuktikan bahwa anak tersebut mengalami hal tersebut
karena ketakutannya pada ujian dan nilai yang jelek atau tertekan mendengar
ujian yang menyulitkan.
Kesimpulan
Dari pemikiran praktis tradisi jawa
tersebut setidaknya dapat ditarik kesimpulan bahwa; bersyukur merupakan syarat
utama sesorang menjalani hidup di dunia. Seberapa besar beban yang dialami dan
seberapa banyak anda mengalami kerugian anda akan merasa bahagia dengan melihat
sisi positif dari diri anda dan melihat apa yang anda miliki sekarang.
Sediki membantu, namun saya
kembalikan pada diri anda masing-masing, hidup berati memiliki tujuan, dan apa
tujuan hidup anda? Setiap orang yang hidup pasti mendambakan masa yang bahagia
dan menyenangkan. lalu bagaimana mendapat kebahagiaan? Kebahagiaan tumbuh
karena pemikiran bersukur. Sebagaian orang berkata, “Saat saya mendapatkan apa yang saya inginkan, saya akan bahagia”. Bagaimana
menurut anda? Bila anda berpikir itu benar anda keliru. Bahagia didapat bukan
karena anda mendapatkan yang anda inginkan, proses dan usaha yang membuat anda
bahagia, anda bahagia karena melewati masa-masa sulit untuk mendapatkannya.
Sedikit tambahan mengenai apa yang
saya tuliskan dalam artikel ini agar tidak terkesan mengada-ada dan karangan
fiktif belaka. Saya kutip dari buku Andrew Matthews penulis buku best seller
HAPPINESS NOW & IKUTI KATA HATIMU. Kebiasaan untuk membuat anda bahagia,
1. Cintailah diri anda sendiri
Saat anda terus mengkritik diri anda
sendiri, maka anda merusak hidup anda. Saat Anda menyukai dan menghargai diri
anda sendiri, maka Anda akan membiarkan Anda bahagia.
2. Jadilah orang yang luwes
Mencoba mengendalikan dunia dan menilai
semua orang di dunia akan membuat Anda kelelahan. Jangan mendebatkan apa yang
telah terjadi. Menyesuaikan dirilah dan nikmatilah kejutan hidup.
3. Pusatkan perhatian pada apa yang Anda
inginkan
Bayangkan diri anda menjadi seperti yang
anda inginkan, bayangkanlah hidup Anda seperti yang Anda inginkan. Fokuslah pada
apa yang anda inginkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Carilah cara yang
paling nyata dan dapat anda lakukan dengan cara Anda sendiri.
4. Santailah dengan masalah uang
Uang seperti anjing – saat anda
mengejarnya, ia akan lari. Jika anda mengagapnya ia tidak menyukai anda, maka
ia akan menggigit pantat anda. Saat anda nyaman dengannya, maka dia akan tidur
di pangkuan Anda.
5. Bersyukurlah
Sekecil apa pun yang anda miliki,
pusatkan perhatian pada apa yang anda miliki dan semakin banyak yang akan
datang. Carilah selalu hal-hal baik. Anda berkata, “kapan saya akan bahagia?
Saat bersyukur menjadi sebuah kebiasaan.
Semoga beberapa yang diutarakan di
atas dapat membantu anda yang sedang mengalami masalah, tujuan utama saya
menuliskan artikel ini adalah untuk menuliskan pendapat saya mengenai tradisi
dan pola pikir masyarakat jawa. Sedikit di praktikan untuk menghadapi masalah
dalam perjalanan hidup.
No comments:
Post a Comment
Untuk pemesanan desain dan layout bisa kontak kami langsung,
wa : +62 857-9949-4794
email: vaniojankjank@gmail.com
line: sf.studio